Selasa, 06 Agustus 2013

NALISIS RENTABILITAS DALAM MENDUKUNG DIVERSIVIKASI PRODUK



ANALISIS RENTABILITAS  DALAM MENDUKUNG DIVERSIVIKASI PRODUK ABON SAPI (Studi Kasus) PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA “TAMBERS” DI KELURAHAN KAYU PUTIH KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG



PROPOSAL PENELITIAN


OLEH


Joseph Ch. Bokotei
0804022607




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Pembangunan pertanian yang didalamnya terdapat sub sektor peternakan erat kaitannya dengan Visi pembangunan  Kabupaten Kupang yaitu terwujudnya masyarakat mandiri yang mampu meningkatkan kesejateraan. oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang berorientasi agribisnis dan pengelolaan berkelanjutan dengan berbasis pada pemberdayaan ekonomi petani atau nelayan diupayakan agar dapat membuat masyarakat menjadi lebih mandiri.
Peternakan merupakan salah sektor pertanin yang dapat memberikan peluang usaha bagi agroindustri. Karena tersedianya bahan baku dari ternak yang dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual yang relatif lebih baik dan mendapat keuntungan yang lebih tinggi.
Agroindustri merupakan salah satu sub sistem agribisnis yang mengolah bahan baku yang berasal dari hewan dan tumbuhan dengan berbagai bentuk perlakuan fisik dan kimia, penyimpanan, pengawasan sampai pemasaran. Hal ini berdampak bagi peningkatan nilai tambah kualitas hasil penciptaan tenaga kerja, peningkatan produksi dengan tujuan mengentaskan kemiskinan. Pengembangan agroindustri berhasil apabila sektor pertanian sebagai pemasok bahan baku dapat memenuhi prasyarat seperti tepat waktu, tempat, bentuk, jumlah dan harga (Leki,2000).
Home industri merupakan bagian dari usaha kecil yang diusahakan di rumah tangga dan bergerak dalam berbagai sektor usaha (Widyahartono,2002). Home industri dapat berperan  secara maksimal dalam pembangunan nasional menuju era industrialisasi dengan cara menjalin keterkaitan yang serasi dan harmonis dengan sektor usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan.
Dalam bidang peternakan telah berkembang 10 (sepuluh) Home industry di Kupang yang menghasilkan produk seperti daging se’i, bakso, abon dan dendeng (Disperindak NTT 2010). Home industri tersebut didukung oleh potensi  daerah Nusa Tengara Timur (NTT) yang dikenal sebagai daerah penghasil ternak sapi. Produksi ternak sapi di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kota Kupang dan kabupaten dari tahun ke tahun semakin meningkat hingga pada tahun 2010 sebesar 151.691 ekor.(BPS,NTT 2010).
Kota Kupang mempunyai potensi untuk dikembangkan Home Industri karena tersedianya bahan baku. Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan penduduk kota kupang yang semakin meningkat hingga pada tahun 2010 mencapai 4.683.827 jiwa dan mengisyaratkan adanya peningkatan konsumsi pangan.(BPS,NTT 2010).
Home industri Tambers merupakan Salah satu industri rumah tangga yang mengolah bahan baku dari daging.  Produk olahan daging yang dihasilkan salah satunya adalah Abon sapi. Produk yang dihasilkan mempunyai cita rasa yang enak, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Abon  adalah bahan makanan bergizi tinggi antara lain karena proteinnya yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Berbagai cara pengolahan daging yang dilakukan pada home industri Tambers bertujuan untuk penganekaragaman produk daging. Serta untuk mencapai tujuan dari home industri tersebut untuk peningkatan keuntungan. Namun untuk mencapai itu home industri tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkat keuntungan seperti faktor internal yaitu modal dan tenaga kerja dan faktor eksternal yaitu peluang usaha dan cuaca. Selain memiliki kandungan gisi yang baik, Abon juga memiliki prospek yang cerah apabila dikembangkan sehingga dapat menambah tingkat  pendapatan dan menciptakan lapangan usaha sendiri. Selain itu abon juga bisa menjadi makan subsitusi dan juga bisa dijadikan oleh-oleh khas kota kupang.
Industri rumah tangga ini dalam usaha mengoptimalkan keuntungannya diperlukan perhatian khusus pada manajemen dan Rentabilitas, manajemen. Karena dalam sistem pengelolaannya belum teratur meliputi beberapa aspek seperti sistem organisasi, penempatan tenaga kerja dan pembagian tugas, aspek produksi, aspek pemasaran terutama pada penentuan saluran distribusi produk dalam rangka perluasan pasar, serta akuntansinya. Home industri tambers menjalankan usahanya dengan mengunakan modal usaha sendiri untuk memperoleh laba, Namun hal ini belum menunjukan  efisiensi penggunaan modal karena home industri belum menghitung rentabilitas karena laba yang tinggi belum mencerminkan  adanya efisiensi maupun sehat tidaknya usaha tersebut. Karena Rentabilitas suatu usaha dapat mencerminkan kemampuaan modal perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga tingkat rentabilitas yang tinggi mencerminkan efisiensi yang tinggi pula(Bambang, 1995). Dengan demikian, perlu dilakukan perhitungan terhadap rentabilitas usaha home industry tambers.


1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana manajemen usaha abon sapi pada home industri Tambers di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang?
2.      Berapa besar laba usaha dari produksi abon sapi pada home industri Tambers di kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang?
3.      Berapa besar Rentabilitas dari produksi Abon sapi pada home industri Tambers di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang?

1.3              Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui manajemen pengelolaan usaha abon sapi pada Industri Rumah Tangga Tambers di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
2.      Mengetahui besarnya biaya produksi abon sapi pada Industri Rumah Tangga Tambers di kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang
3.      Mengetahui berapa besar keuntungan Abon sapi pada industri rumah tangga Tambers di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1.      Pengusaha sebagai bahan informasi dalam usaha pengembangan usaha mulai dari proses produksi sampai pendistribusian produk ketangan konsumen.
2.      Pemerintan sebagai bahan informasi mengenai keadaan industri rumah tangga (home industry) Angkasa Timor sehingga membantu dalam menentukan kebijakan bagi pengembangan dan pembinaan industri rumah tangga.
3.      Peneliti sebagai bahan informasi dalam melakukam penelitian lanjutan.



     HASIL DAN PEMBAHASAN SILAKAN HUBINGI,
NB: JOSH 085237865055

0 komentar:

Posting Komentar

membutukan saran dari kalian semua sehingga bisa memperbaiki menjadi lebih baik