ANALISIS
RENTABILITAS DALAM MENDUKUNG
DIVERSIVIKASI PRODUK ABON SAPI (Studi
Kasus) PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA “TAMBERS” DI KELURAHAN KAYU PUTIH
KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG
PROPOSAL
PENELITIAN
OLEH
Joseph Ch. Bokotei
0804022607
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan pertanian yang
didalamnya terdapat sub sektor peternakan erat kaitannya dengan Visi pembangunan Kabupaten Kupang yaitu terwujudnya masyarakat
mandiri yang mampu meningkatkan kesejateraan. oleh karena itu kegiatan-kegiatan
yang berorientasi agribisnis dan pengelolaan berkelanjutan dengan berbasis pada
pemberdayaan ekonomi petani atau nelayan diupayakan agar dapat membuat
masyarakat menjadi lebih mandiri.
Peternakan merupakan
salah sektor pertanin yang dapat memberikan peluang usaha bagi agroindustri.
Karena tersedianya bahan baku dari ternak yang dapat diolah menjadi produk yang
memiliki nilai jual yang relatif lebih baik dan mendapat keuntungan yang lebih
tinggi.
Agroindustri merupakan
salah satu sub sistem agribisnis yang mengolah bahan baku yang berasal dari
hewan dan tumbuhan dengan berbagai bentuk perlakuan fisik dan kimia,
penyimpanan, pengawasan sampai pemasaran. Hal ini berdampak bagi peningkatan
nilai tambah kualitas hasil penciptaan tenaga kerja, peningkatan produksi
dengan tujuan mengentaskan kemiskinan. Pengembangan agroindustri berhasil
apabila sektor pertanian sebagai pemasok bahan baku dapat memenuhi prasyarat seperti
tepat waktu, tempat, bentuk, jumlah dan harga (Leki,2000).
Home industri merupakan
bagian dari usaha kecil yang diusahakan di rumah tangga dan bergerak dalam
berbagai sektor usaha (Widyahartono,2002). Home industri dapat berperan secara maksimal dalam pembangunan nasional
menuju era industrialisasi dengan cara menjalin keterkaitan yang serasi dan
harmonis dengan sektor usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan.
Dalam bidang peternakan
telah berkembang 10 (sepuluh) Home industry di Kupang yang menghasilkan produk
seperti daging se’i, bakso, abon dan dendeng (Disperindak NTT 2010). Home
industri tersebut didukung oleh potensi
daerah Nusa Tengara Timur (NTT) yang dikenal sebagai daerah penghasil ternak
sapi. Produksi ternak sapi di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kota Kupang
dan kabupaten dari tahun ke tahun semakin meningkat hingga pada tahun 2010
sebesar 151.691 ekor.(BPS,NTT 2010).
Kota Kupang mempunyai
potensi untuk dikembangkan Home Industri karena tersedianya bahan baku. Hal ini
juga didukung oleh pertumbuhan penduduk kota kupang yang semakin meningkat
hingga pada tahun 2010 mencapai 4.683.827 jiwa dan mengisyaratkan adanya
peningkatan konsumsi pangan.(BPS,NTT 2010).
Home industri Tambers
merupakan Salah satu industri rumah tangga yang mengolah bahan baku dari daging. Produk olahan daging yang dihasilkan salah
satunya adalah Abon sapi. Produk yang dihasilkan mempunyai cita rasa
yang enak, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Abon adalah bahan makanan bergizi tinggi antara
lain karena proteinnya yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Berbagai cara pengolahan
daging yang dilakukan pada home industri Tambers bertujuan untuk
penganekaragaman produk daging. Serta untuk mencapai tujuan dari home industri
tersebut untuk peningkatan keuntungan. Namun untuk mencapai itu home industri tersebut
harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkat keuntungan
seperti faktor internal yaitu modal dan tenaga kerja dan faktor eksternal yaitu
peluang usaha dan cuaca. Selain memiliki kandungan gisi yang baik, Abon juga
memiliki prospek yang cerah apabila dikembangkan sehingga dapat menambah
tingkat pendapatan dan menciptakan
lapangan usaha sendiri. Selain itu abon juga bisa menjadi makan subsitusi dan
juga bisa dijadikan oleh-oleh khas kota kupang.
Industri rumah tangga ini
dalam usaha mengoptimalkan keuntungannya diperlukan perhatian khusus pada manajemen
dan Rentabilitas, manajemen. Karena dalam sistem pengelolaannya belum teratur meliputi
beberapa aspek seperti sistem organisasi, penempatan tenaga kerja dan pembagian
tugas, aspek produksi, aspek pemasaran terutama pada penentuan saluran
distribusi produk dalam rangka perluasan pasar, serta akuntansinya. Home industri tambers
menjalankan usahanya dengan mengunakan modal usaha sendiri untuk memperoleh
laba, Namun hal ini belum menunjukan
efisiensi penggunaan modal karena home industri belum menghitung
rentabilitas karena laba yang tinggi belum mencerminkan adanya efisiensi maupun sehat tidaknya usaha
tersebut. Karena Rentabilitas suatu usaha dapat mencerminkan kemampuaan modal
perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga tingkat rentabilitas yang tinggi
mencerminkan efisiensi yang tinggi pula(Bambang, 1995). Dengan demikian, perlu
dilakukan perhitungan terhadap rentabilitas usaha home industry tambers.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
manajemen usaha abon sapi pada home industri Tambers di Kelurahan Kayu Putih
Kecamatan Oebobo Kota Kupang?
2.
Berapa
besar laba usaha dari produksi abon sapi pada home industri Tambers di
kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang?
3.
Berapa
besar Rentabilitas dari produksi Abon sapi pada home industri Tambers di
Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang?
1.3
Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan penelitian ini
adalah :
1.
Mengetahui
manajemen pengelolaan usaha abon sapi pada Industri Rumah Tangga Tambers di
Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
2.
Mengetahui
besarnya biaya produksi abon sapi pada Industri Rumah Tangga Tambers di
kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang
3.
Mengetahui
berapa besar keuntungan Abon sapi pada industri rumah tangga Tambers di
Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Penelitian ini diharapkan
berguna bagi :
1.
Pengusaha
sebagai bahan informasi dalam usaha pengembangan usaha mulai dari proses
produksi sampai pendistribusian produk ketangan konsumen.
2.
Pemerintan
sebagai bahan informasi mengenai keadaan industri rumah tangga (home industry) Angkasa Timor sehingga
membantu dalam menentukan kebijakan bagi pengembangan dan pembinaan industri
rumah tangga.
3.
Peneliti
sebagai bahan informasi dalam melakukam penelitian lanjutan.
HASIL DAN PEMBAHASAN SILAKAN HUBINGI,
NB: JOSH 085237865055
0 komentar:
Posting Komentar
membutukan saran dari kalian semua sehingga bisa memperbaiki menjadi lebih baik