Rabu, 14 Desember 2011

STRATEGI PEMASARAN TANAMAN KUBIS





STRATEGI PEMASARAN TANAMAN KUBIS
DI KEBUN AGRIBISNIS “SEMANGAT” DESA OEMASI
 KECAMATAN NEKAMESE KABUPATEN KUPANG

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

OLEH
RAYMOND A. BALE DOTO
0804022589

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pembangunan pertanian diarahkan untuk mencapai tujuan antara lain swasembada karbohidrat dan meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan protein, lemak. vitamin dan mineral. Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein dan karbihodrat. Bagi penduduk Indonesia, sesudah Pelita, pola umum konsumsi hortikultura juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dengan membanjirnya produk sayur-sayuran dan buah buahan dari luar negeri ke toko-toko atau yang dikunjungi konsumen golongan menengah atau atas. Kegemaran produk import dikalangan disatu pihak akan menghambat pengembangan hortikultura karena lemahnya gairah petani untuk meningkatkan produksi. Di pihak lain dapat memacu peningkatkan produksi ditinjau dari sudut kualitas agar dapat bersaing dengan produk impor.
Usahatani komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan tanaman obat telah lama dikenal dan dibudidayakan oleh petani bersamaan dengan pengembangan tanaman pangan lainnya. Konstribusi hortikultura bagi manusia diantaranya adalah sebagai sumber pangan dan gizi, pendapatan keluarga, pendapatan negara, sedangkan bagi lingkungan adalah rasa estetikanya, konservasi genetik sekaligus sebagai penyangga kelestarian alam.
             Dengan semakin meningkatnya permintaan akan komoditas hortikultura karena peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi makanan, maka pengembangan komoditas hortikultura menjadi salah satu prioritas dalam rangka diversifikasi konsumsi dan peningkatan gizi. Oleh karena itu hortikultura merupakan komoditas yang sangat berpeluang dan prospektif untuk dikembangkan dengan pendekatan agribisnis.
Tanaman kubis mempunyai peranan dan sumbangan cukup besar terhadap pendapatan petani, peningkatan gizi masyarakat, pendapatan negara melalui pengurangan impor, pengembangan agribisnis, dan perluasan kesempatan kerja. Di samping itu, pengembangan tanaman kubis mempunyai peranan cukup strategis terhadap jumlah dan produksi sayuran nasional. kubis mempunyai potensi ekonomi yang sangat baik, sebab peluang pasarnya cukup luas dan merupakan sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat dan dapat pula disajikan dalam bentuk lalapan maupun olahan sayuran.

1.2  Tujuan dan Kegunaan PKL
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)  ini adalah :
1.    Mengetahui strategi dan saluran pemasaran tanaman kubis di kebun agribisnis “semangat” di Desa oemasi,  Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.

Kegunaan dari penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah, sebagai berikut :
1.      Bagi peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL), mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
2.      Bagi petani sebagai  bahan perbandingan dalam perencanaan usahatani selanjutnya.
3.      Sebagai bahan informasi untuk penelitian lanjutan maupun pihak lain yang membutuhkan.


BAB II
METODE, WAKTU DAN LOKASI

2.1 Metode Pelaksanaan PKL
Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapangan ini adalah magang dimana terlibat langsung dalam mengerjakan kegiatan usahatani seperti, mengolah tanah, membuat bedengan, menanam tanaman, serta memelihara tanaman kubis. Selain itu, melakukan wawancara dan studi kepustakaan. Informasi yang diperoleh, kemudian dikaji secara komprehensif, dianalisis, disusun secara sistematis dan terarah sehingga menjadi laporan atau tulisan ilmiah praktek kerja lapangan.

2.2 Jadwal Dan Lokasi Pelaksanaan PKL
            Pelaksanaan praktek kerja lapangan ini berlangsung dari tanggal 13 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2011. Bertempat di kebun agribisnis semangat, di desa Oemasi kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang.












BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Gambaran Umum Lokasi PKL

     Kebun “SEMANGAT” adalah suatu kegiatan usaha pertanian dengan konsep kegiatan pertanian terpadu yaitu keragaman yang saling mendukung dan melengkapi. Kebun SEMANGAT yang terletak di Dusun II Desa Oemasi Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Telah ada sejak tahun 1980 an, bertambah luas tahap demi tahap dengan Luas Mencapai Hampir 15 Ha, dimulai sejak tahun 2000. Namun dari keseluruhan lahan tersebut kira-kira baru 5 Ha yang tergarap.
                        Lahan kebun SEMANGAT sebagian besar adalah lahan kering  dengan jenis tanah adalah Babanaro jenis tanah ini pada musism kemarau tanah akan kering dan pecah jika di siram,air akan hilang teresap dengan cepat dan menjadi kering kembali. Namun jika musim hujan,atau air dalam jumlah besar, maka tanah akan segera jenuh sehingga air tidak teresap dalam tanah dan menjadi becek dipermukaan tanah.lahan sangat berkontur ekstrim dengan tanah yang ratah tidak banyak, kira-kira 40% cuaca amat kering sehingga cenderung ekstrim antara siang dan malam hari.
Lahan kebun”SEMANGAT” ini mempunyai visi yaitu berorientasi organik berkelanjutan dengan wawasan agrobisnis dan agrowisata. Adapun jenis-jenis kegiatan pertanian yang diusahakan adalah tanaman umur panjang misalnya mangga, sawo, nangka, belimbing, sirsak, kelapa, jeruk keprok, jeruk nipis, jambu biji, jambu air, lengkeng dan buah naga. Tanaman umur pendek misanya sayur-sayuran, papaya, labu siam, kemangi dan sereh. Tanaman obat-obatan meliputi mahkota dewa, binahong, empon-empon dan rosella. Kegiatan peternakan meliputi ayam petelur, pedaging dan kampong, itik dan merpati, kambing, sapi, babi,  dan ikan lele.
Hasil produksi kebun”SEMANGAT” dijual mandiri artinya dijual sendiri atau tanpa dijual kembali ke pasar umum. Tidak semua hasil kegiatan tersebut dijual karena ada yang dipakai kembali untuk kebutuhan unit lain. Tenaga kerja  yang membantu mengelola kebun sebanyak 10 orang dengan tenaga tetap dan tenaga harian, tugas dan tanggung jawabnya beragam dengan konsep gotong royong. Tantangan dari kebun “SEMANGAT” adalah ketersediaan tenaga kerja yang cakap, selain ketersediaan air untuik pengairan.
                   Adapun kegiatan-kegiatan selama praktek kerja lapangan antara lain: pembersihan lokasi tanaman, menyiram tanaman, memanen hasil kebun, membuat pupuk organic dan juga pengangkutan hasil kebun.

B.       Pemasaran
                        Pemasaran meliputi segala kegiatan usaha yag dilakukan agar hasil produksi pertanian dimungkinkan mengalir secara lancer ke konsumen (Kartasapoetra, 1992). Selanjutnya Downey dan Erickson (1992), menyatakan pemasaran didefenisikan sebagai aliran terhadap produk secara fisik dan ekonomi dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen.
Ditinjau dari aspek ekonomi kegiatan pemasaran dikatakan sebagai kegiatan produktif karena dapat memberikan; (1) kegunaan waktu yaitu bagaimana menyediakan produk sepanjang waktu, sedangkan produksi beberapa produk pertanian bersifat musiman, (2) kegunaan tempat yaitu bagaimana memindahkan produk pertanian dari daerah ke konsumen, (3) kegunaan bentuk yaitu bagaimana mengubah atau mengelola produk pertanian menjadi bentuk yang diinginkan konsumen, (4) kegunaan kepemilikan yaitu bagaimana memindahkan produk pertanian milik produsen menjadi milik konsumen.
Mubyarto (1988) menyatakan bahwa perkembangan pemasaran merupakan kunci daripada pembangunan pertanian. Tanpa pasar petani tidak terangsang untuk meningkatkan produksinya. Mosher (1991) menyatakan bahwa salah satu syarat pokok dalam membangunkan pertanian adalah pemasaran produk-produk usaha tani.


1.      Strategi Pemasaran
  Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan. Tujuan pada dasarnya, tujuan perusahaan (orang yang menganut konsep pemasaran masyarakat) adalah kepuasan pada pembeli dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau diperbandingkan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan (Swasta, 1990).
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu  dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Atau dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arahan kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkat acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah (Assauri, 1987).
Strategi pemasaran terdiri dari:
a.                  Pasar
            Menurut Rahardi, dkk (1999) pasar adalah suatu kondisi dimana pembeli dan penjual dapat berhubungan dan pasar secara fisik dapat berarti suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat saling berinteraksi. Usaha kebun agribisnis “SEMANGAT” berdasarkan hasil pengamatan bahwa dalam memasarkan hasil produksi tanaman kubis selalu melakukan riset pasar untuk mencari informasi mengenai pasar potensial khususnya mengenai pelanggan dan persaingan harga.
b.                 Produk
            Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasaran untuk dibeli dan digunakan atau dikonsumsi dalam upaya pemenuhandan pemuasan keinginan serta kebutuhan konsumen.
Downey dan Erickson (1989), mengatakan bahwa keputusan mengenai produk merupakan keputusan yan paling nyata. Keputusan mengenai produk didasarkan pada factor-faktor penting suatu produk yaitu mutu, gaya, penampilan, pengemasan serta pelayanan.
Dari hasil pengamatan bahwa  usaha kebun agribisnis ‘SEMANGAT” sangat memperhatikan kualitas dan mutu hasil produksi tanaman kubis yang akan dijual.
c.                  Harga
            Harga adalah sejumlah uang yang pelanggan atau pembeli membayar untuk produk tertentu (kothler, 1997). Selanjutnya Erickson dan downey (1989) mengatakan bahwa penetapan harga merupakan keputusan pemasaran yang menentukan karena berpengaruh besar terhadap hasil penjualan dan mempunyai dampak atas pendapatan dan kualitas penjualan. Harga yang ditetapkan oleh penjual atas produk juga mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk.
Dari hasil pengamatan bahwa harga yang ditentukan adalah tergantung ukuran beratnya hasil tanaman kubis yang dihasilkan . biasanya sayur  kubis dijual dengan harga Rp. 10.000/kg, dari 1 buah sayur kubis yang berukuran kecil beratny 1 kg sedangkan yang ukurannya besar beratnya sekitar 1,5 kg.
d.                 Promosi
            Menurut Kothljer (1997), mengatakan bahwa promosi adalah kagiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya ke pasar, sedangkan Downey dan Erickson (1989) mengatakan bahwa promosi merupakan proses komunikasi yng ditujukan untuk melihat perilaku pelanggan kearah pengambilan keputusan membeli dengan tujuan untuk menjual lebih banyak produk atau jasa dengan menghimpun berbagai metode untuk menyediakan informasi kepada para pelanggan dan meyakinkan mereka agar membeli.
            Pada usaha kebun agribisnis “SEMANGAT” dalam memasarkan hasil produksi sayur kubis di buat dalam suatu kemasan yang menarik dan juga penjualannya dijual per kg, selain itu sayur kubis biasanya dipasarkan kepada restaurant atau rumah makan karena termasuk sayuran organik.
e.                  Tempat (distribusi hasil)
            Penyaluran hasil dilakukan oleh lembaga-lembaga yang menyalurkan atau menyampaikan produk berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen (Assauri, 1997).
            Dari hasil pengamatan bawha hasil produk sayur kubis biasanya didistribusikan ke rumah makan dan juga restaurant yang sudah menjadi langganan, selain itu juga didistribusikan di toko “SEMANGAT” untuk dijual.
2.                  Saluran Pemasaran
            Menurut McCarthy dan Perreault (1993) saluran pemasaran adalah setiap rangkain kegiatan perusahaan atau individu yang ikut serta dalam arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen akhir.
            Penyaluran hasil dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang menyalurkan atau menyampaikan hasil produk berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumenb (Assauri, 1997). Distribusi pemasaran  dapat berubah sesuai dengan daerah, waktu dan kemajuan teknologi.
            Selanjutnya Assauri (1997) membedakan bentuk distribusi hasil menjadi saluran langsung yaitu dimana produsen langsung menyalurkan hasil pertaniannya tanpa melalui pedagang perantara. Produsen               konsumen.
Saluran tidak langsung : petani produsen menyalurkan hasil produksinya pada pedagang eceran menjual produk tersebut kek konsumen. Disini terlihat peranan pedagang eceran menjual produk tersebut ke konsumen. Beberapa rantai tataniaga yang brlangsung dapat dilihat dibawah ini
a.       Produsen                   Pengecer                    Konsumen
b.      Produsen           Pedagang besar/menengah           pengecer        konsumen                
c.       Produsen                     pedagang pengumpul                     pedagang besar/menengah                       pengecer                    konsumen.
Dari hasil pengamatan bahwa kegiatan pemasaran sayur kubis yang dilakukan di kebun agribisnis “ SEMANGAT” adalah
a.         Produsen           Konsumen
b.         Produsen            Pedagang menengah               Konsumen
c.         Produsen             Penghubung                   Konsumen
                        Saluran pemasaran yang dilakukan di kebun agribisnis “SEMANGAT” tergolong baik, mengingat pendeknya saluran pemasaran yang dilewati.

























BAB IV
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
            Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Adapun strategi yang ditetapkan dalam pemasaran kubis di kebun angribisnis “SEMANGAT” adalah strategi produk, harga dan tempat (distribusi hasil)
2.      Saluran pemasaran pada kebn agribisnis “SEMANGAT” adalah
a.       Produsen             Konsumen
b.      Produsen             Pedagang Menengah                   konsumen
c.       Produsen             Penghubung                    Konsumen
B.       SARAN
1.      Untuk dapat menarik minat pelanggan atau pembeli sebaiknya pihak produsen hatrus melakukan promosi, sehingga pelanggan bertambah banyak dan juga pengemasan produk untuk dapat menarik perhatian konsumen.
2.      Untuk memperhatikan tingkat pendapatan dan penghematan transportasi sebaiknya menerapkan pola pemasaran secara langsung.









DAFTAR PUSTAKA

Assauri,1992. Manejemen Pemasaran. Raja Wali, Jakarta.
Downey dan Erickson,1998. Manejemen Agribisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hendro Sunarjono.1984. Kunci Bercocok Tanam Sayur-sayuran Penting di                Indonesia. Sinar Baru Bandung.
Kartasapoetra,1992. Marketing Produk Pertanian dan Industri, Rineka Cipta, Jakarta.
Kothler Philiph, 1997. Manejemen Pemasaran.Penerbit Prehalindo, Jakarta
Kothler, P.1984. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Erlangga: Jakarta.
Mosher, A . T, 1991. Menggerak Dan Membangun Pertanian, Penerbit CV. Jasa Guna Jakarta Cetakan VI.
Mubyarto, 1989.Pengantar Ekonomi pertanian.Kanisius: Jakarta
Rukmana, R. 1994. Bertanam kubis. Penerbit Kanisius Jakarta




0 komentar:

Posting Komentar

membutukan saran dari kalian semua sehingga bisa memperbaiki menjadi lebih baik