Kamis, 21 April 2011

BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN “ Tanaman Cendana”




 
MAKALAH
BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
“ Tanaman Cendana”
OLEH
1.       Joseph ch.bokotei
2.       Raymond Bale Doto
3.       Tri Ambesa
4.       Dedhy Otta
5.       Christovorusia Nabuasa
6.       Serdy duka


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Cendana(Santalum album Linn,) merupakan salah satu jenis tanaman terpilih dalam rangka pebangunan hutan tanaman industri (HTI) di Indonesia.berdasarkan pustaka yang ada,jenis tanaman ini adalah asli tanaman indonesia yang berasal dari pulau timor dan sekitarnya.namun karena seiring dengan perkembangan maka tanaman ini juga di budidayakan oleh masyarakat di pulau jawa yakni di daerah istimewa Yogyakarta,khususnya di Wagama kabupaten gunungkidul,dan daerah jawa timur yaitu di tempat peninggalan sejarah Hindu dan Budha serta  beberapa daerah di Jawa Tengah. Ternyata di India tanaman ini tumbuh sangat cocok.
        Tanaman Cendana tidak menuntut persyaratan tempat tumbuh yang khusus. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada lahan kurus bahkan berbatu-batu dan beriklim kering ( tipe D dan E menurut Schmidt dan Ferguson ). Pada umumnya cendana berkembang secara alami melalui biji-bijian yang disebarkan oleh burung atau oleh aliran air, dan juga dengan tunas-tunas yang tumbuh dari akar dan tonggak pohon. Pengembangan cendana dapat pula melalui tunas akar.
        Karena tanaman cendana dapat berkembang melalui biji dan tunas akar, maka tidak diragukan lagi bahwa jenis tanaman ini dapat tumbuh secara alami di tempat-tempat yang jauh dari induknya. Tanaman cendana yang masih muda umumnya membutuhkan tanaman inang karena tanaman cendana ini bersifat semi parasit. Tanaman inang dapat berupa rumput-rumputan ataupun tanaman berkayu.
        Meskipun tanaman cendana itu tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang khusus, maka tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dimana saja, baik di tempat yang subur maupun di tempat-tempat berbatu  dan beriklim kering. Walaupun demikian, dalam proses pertumbuhannya, tanaman cendana tidak lepas pula dari berbagai faktor pengganggu yang terdapat di lingkungan tumbuhnya.
        Kayu pohon cendana,baik pada bagian tengah maupun bagian akarnya mengandung minyak cendana yang mempunyai aroma harum yang spesifik sehingga membuat kayu cendana ini memiliki nilai ekonomi tertinggi di antara jenis-jenis kayu mewah yang lain.dalam dunia perdagangan kayu cendana di kenal dengan nama Sandalwood yang sangat digemari oleh bangsa-bangsa di dunia terutama bangsa-bangsa di Timor Tengah karena aromanya yang harum dan spesifik tersebut.
        Kayu cendana dapat disuling dan menghasilkan minyak cendana yang diperdagangkan sebagai bahan obat-obatan dan bahan minyak wangi (parfum). Perdagangan minyak cendana dunia didominasi oleh India,sedangkan Indonesia menduduki tempat kedua.  Kayu cendana juga dapat digunakan untuk bahan industri kerajinan tangan seperti ukir-ukiran, patung, kipas, dan lain-lainnya. Sedangkan daun cendana dapat digunakan sebagai makanan ternak dan pupuk.
1.2   Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana budidaya tanaman kayu cendana.
Kegunanan dari makalah ini sebagai bukti tugas terakhir mata kulih budidaya tanaman tahunan


BAB 11
BIOLOGI TANAMAN


A.  Klasifikasi Tanaman Cendana
Menurut Adrianti (1989), tanaman cendana dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Division     : Spermatophyte (Magnolyophyta)
Subdivision     : Angiospermae (Magnolyophytina)
Klasis        : Dycotiledoneae
Sub klasis        : Rosidae
Ordo          : Santales
Familia            : Santaleceae
Genus        : Santalum
Sepsis : Santalum album
Sebelum dikenal dengan nama Santalum album L., cendana mempunyai beberapa nama ilmiah yaitu Sirium mytrifolium L. (1771), Santalum ovatum R. Br. (1810) dan Santalum mytrifolium (L.) Roxb. (1814). Cendana dikenal juga dengan beberapa nama lokal seperti: East Indian Sandalwood, White Sandalwood, Yelow Sandalwood (inggris), Bois Santal (Perancis), cendana (Indonesia secara umum), ainitu (sumba), haumeni (timor), kayu ata (flores), chendana (Malaysia), san-ta-ku (Burma), dan chan-tana (Thailand).

B.   Morfologi Tanaman Cendana

1.      Batang
Batang cendana berbentuk bulat dengan kulit batang yang kasar berwarna cokelat keabu-abuan sampai kelabu dan memiliki percabangan banyak yang tidak berbanir. Tangkai-tangkai primer berkedudukan tidak teratur. Sebagian besar bentuknya bengkok dan banyak cabang. Ukuran pohon cendana relative kecil tetapi dapat mencapai ketinggian 18 m dengan diameter batang dapat mencapai 40 cm.
2.      Daun
Daun cendana berbentuk elips sampai lanset. Kedudukan daun berhadap-hadapan dan ujung daun runcing. Berdasarkan ukuran daunnya tanaman cendana terdiri dari 2 jenis yaitu jenis cendana daun besar (Santalum album varietas Largifolia) dan jenis candana daun kecil (Santalum album varietas album).
3.      Buah
Tanaman cendana mulai berbuah pada umur 3 – 4 tahun. Bunganya berbentuk jambul yang muncul dari ujung ranting dan ketiak daun. Warna bunga cokelat keungu-unguan, dan tidak berbau. Buah berbentuk bulat dan buah yang telah matang kulit buahnya berwarna hitam keungu-unguan sedangkan buah yang masih muda berwarna hijau. Buah cendana berdiaeter 5 – 8 mm dengan berat sekitar 0,17 g. musim berbunga atau berbuah untuk tanaman cendana berbeda-beda, namun pada umumnya berbunga pada bulan juni sampai September, dan buah masak pada bulan februari dan maret.
4.      Batang
Inti kayu (empulur) cendana keras, serat-seratnya rapat, berwarna cokelat kekuning-kuningan. Gubalnya berarna putih dan tidak berbau. Pembentukan kayu teras dimulai pada umur 4 – 6 tahun. Tetapi yang sempurna adalah setelah berumur 30 – 80 tahun.
Teras kayu cendana ada yang berwarna gelap dan ada pula yang berwarna terang. Teras cendana yang berwarna terang mengandung minyak lebih banyak dari pada yang berwarna gelap. Pertumbuhan keliling (lingkar) batangnya agak lambat yaitu sekitar 1 cm per tahun dan pembentukan teras mencapai 1 – 2 kg per tahun.
5.      Akar
Setiap perakarannya sangat dangkal dan mendatar serta menyebar sangat luas mencapai 30 – 40 m. sistim perakaran ini terdiri atas akar tunggang dan akar samping yang bercabang-cabang halus dan jika dilukai maka akan tumbh tunas-tunas. Menurut pengamatan Wawo (2002), cendana yang berasal dari biji umumnya memiliki akar pancang yang tumbuh secara vertikal, sedangkan yang tumbuh dari tunas tidak memiliki akar pancang.

C.pengadaan bibit
            Dalam pengadaan bibit tanaman cenddana di gunakan  dua cara yaitu secara generatif dan secara vegetatif:
A.secara generatif
     Pengadaan bibit dengan cara generatif adalah dengan pengecabahan benih atau biji cendana,untuk memperoleh bibit generatif yang baik,maka perlu di perhatikan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut:
BAB 111
KESESUAIAN LINGKUNGAN TUMBUH

A.      SYARAT TUMBUH

1.       Tanah
Bentuk pohon cendana berbeda-beda menurut kondisi tempat tumbuhnya.jika tumbuh pada tempat terbuka (terkena sinar matahari sepanjang hari) atau bernaungan ringan,maka tajuk pohonnya jarang atau tidak rapat dan tingginya hanya mencapai maksimum 12 m.pada musim kemarau daunnya jarang atau hampir tidak ada daunnya,dengan warna daunnya hijau mudah hingga sampai kuning.namun jika tumbuh pada naungan pohon lain yang berat,maka ketinggian pohon dapat mencapai 15-18 m dengan keliling sekitar 2.4 m.daunnya besar dan lebih tebal dengan warna hijau lebih tua dari pada pohon yang tumbuh di tempat terbuka,
Cendana dapat tumbuh di daerah-daerah yang ketinggiannya 50-1200 m di atas permukaan laut.namun demikian,pada umumnya tanaman cendana lebih banyak di temukan pada ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut.
Tanaman cendana dapat tumbuh lebih baik pada tanah yang berhumus, tanah vulkanis yang gembur dan berbatu dari pada tanah yang miskin hara (Sunanto, 1995) di pulau Timor cendana dapat tumbuh pada tanah dangkal, berbatu, tekstur tanah lempung, pH tanah netral sampai alkali, kadar nitrogen tinggi, warna tanah merah sampai coklat, tetapi tidak dapat tumbuh pada tanah rawa dan vertisol (Sinaga dan Surata, 1997).
Dari hasil penelitian di lakukan di NTT yang merupakan sentral tanaman cendana di indonesia ini menunjukan bahwa tanaman cendana dapat tumbuh dengan baik jika di tanam bersama dalam satu lubang tanam dengan tanaman accacia villosa.dengan jarak tanam 6 x 6 meter. Dan di antara pohon turi dengan jarak tanam rapat 2 x 2 meter.
2.       Iklim
Tanaman cendana dapat tumbuh dengan baik pada kondisi iklim yang kering, pada daerah dengan curah hujan rata-rata antara 625 – 1625 mm/thn. Tipe iklim yang cocok untuk pertumbuhan cendana menurut Schmidth dan Ferguson dalam Sunanto (1995) adalah tipe iklim D dan E yaitu pada kondisi iklim sedang  dan agak kering dengan rata-rata temperature berkisar antara 10­o C – 35oC.
Proses pengolahan
Jenis –jenis pembibitan
BAB IV
RELEVANSI BUDIDAYA TANAMAN CENDANA DI LAHAN KERING NTT



BAB V
KESIMPULAN



1 komentar:

Unknown mengatakan...

thankyou senior, sangat membantu!!! :D

Posting Komentar

membutukan saran dari kalian semua sehingga bisa memperbaiki menjadi lebih baik